Sejarah Kebudayaan Islam: Makalah Islam Pada Masa Dinasti Bani Umayyah
Bani umayyah adalah kekhalifahan islam pertama setelah masa khulafaur rasyidin yang memerintah dari 661-750 M di jazirah Arab yang berpusat di Damaskus, Syiria, serta dari 756-1031 di Cordoba Andalusiana dan Spayol.
KULIAH
Yogi Triswandani
3/26/20246 min baca
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bani umayyah adalah kekhalifahan islam pertama setelah masa khulafaur rasyidin yang memerintah dari 661-750 M di jazirah Arab yang berpusat di Damaskus, Syiria, serta dari 756-1031 di Cordoba Andalusiana dan Spayol. Dinasti Umayyah berawal dari berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib, maka lahirlah kekuasaan Dinasti Umayyah. Pada masa periode Ali dan Khalifah sebelumnya, pola kepemimpinan masih mengikuti keteladanan Nabi. Para khalifah dipilih melalui proses musyawarah. Ketika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan, maka mereka mengambil kebijakan langsung melalui musyawarah dengan para pembesar yang lainya.
Hal ini jauh berbeda dengan masa sesudah khulafaur rasyidin atau masa dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya, yang di mulai pada masa Dinasti Umayyah. Dengan adanya perkembangan tersebut maka akan kita bahas pada makalah ini, untuk dapat memberi pengetahuan kepada kita bagaimana perkembangan peradaban islam yang berkembang setelah khulafaur rasydin, khususnya pada masa Dinasti Umayyah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal usul Bani Umayyah ?
2. Apa saja kemajuan yang telah di capai oleh Dinasti Bani Umayyah ?
3. Bagaimana perkembangan peradaban pada masa Dinasti Bani Umayyah ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam dengan tujuan supaya:
1. Mengetahui asal usul Bani Umayyah ?
2. Mengetahui kemajuan yang telah di capai oleh Dinasti Bani Umayyah ?
3. Mengetahui perkembangan peradaban pada masa Dinasti Bani Umayyah ?
BAB II. PEMBAHASAN
A. Asal-usul Bani Umayyah
Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abdu Manaf. Sebagai keturunan dari Abdu Manaf, Muawiyah memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad SAW. Ia masuk islam pada hari penaklukan kota Makkah( Fathul Makkah ) dengan penduduk lainya. Ketika itu Muawiyyah berusia 23 Tahun.
Dinasti Umayyah berkuasa selama 91 tahun ( 41-132 H / 661-750 ). Dengan 14 orang khalifah yang dimualai dengan Umayyah ibn Abu Sufyan dan di akhiri oleh Marwan bin Muhammad. Pada awalnya pemerintahan Bani Umayyah bersifat demokrasi lalu berubah menjadi feodal atau kerajaan. Pusat pemerintahanya berpusat di Damaskus, hal ini di maksudkan agar lebih mudah dalam memerintah, karena Muawiyyah sudah begitu lama memegang kekuasaan di wilayah tersebut serta ekspansi teritorial sudah begitu luas.
Muawiyah dalam kepemimpinanya lebih banyak mengadopsi sistem kerajaan Persia dan Romawi, cenderung otoriter, dan keputusanya ada pada pemimpin (khalifah). Menjelang hari hayatnya, ia menujuk anaknya yang bernama Yazid, untuk menjadi penggantinya. Dan ia meminta seluruh rakyat untuk mengikuti dan menaatinya. Demikian pula pada tahap selanjutnya setiap pergantian kekuasaan dilakukan secara turun-temurun.
B. Kemajuan yang Dicapai oleh Dinasti Umayyah
Masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang khalifah. Berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa Dinasti ini. Dalam bidang administraasi misalnya, telah terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan yang mendukung tampuk kepemimpinan Dinasti Umayyah. Banyak kebijaksanaan yang dilakukan pada masa ini, antara lain yaitu :
1. Pemisahan kekuasaan. Terjadi dikotonomi antara kekuasaan agama dan kekuasaan politik.
2. Pembagian wilayah. Wilayah kekuasaan terbagi dalam 10 provinsi, yaitu : Syiria dan Palestina, Kuffah dan Irak, Basrah, Persia, Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman, Najd dan Yamamah, Arenia, Hijaz, Karman dan India, dll.
3. Bidang administrasi pemerintahan. Organisasi tata usaha negara terpecah ke dalam bentuk dewan. Departemen pajak dinamakan dengan Dewan Al-Kharaj, departemen pos dinamakan Dewan rasail,departemen yang menangani kepentingan umum dinamakan dengan dewan musghilat, departemen dokumen negara dinamakan dengan Dewan Khatim.
4. Organisasi keuangan. Masih terpusat pada baitulmaal yang asetnya diperoleh dari pajak tanah, perorangan bagi non muslim. Pencetakan uang dilakukan pada masa khalifah Abdul Malik ibn Marwan.
5. Organisasi ketentaraan. Umumnya orang Arab atau keturunan Arab yang boleh menjadi tentara.
6. Bidang sosial dan budaya.
7. Bidang seni dan sastra. Yang berkembang hanya seni ukir dan pahat, terlihat pada kaligrafi sebagai motifnya.
Disamping melakukan ekspansi teritorial, pemerintah dinasti Umayyah juga menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Di antara ilmu yang berkembang pada masa ini adalah :
1. Ilmu agama, seperti : al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih. Proses pembukuan hadits terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz ( 99-10 H ) sejak saat itulah hadits mengalami perkembangan pesat.
2. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah dan riwayat Ubaid ibn Syariyah Al- Jurhumi berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah.
3. Ilmu pengetahuan di bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari bahasa, nahu, saraf, dll.
4. Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.
C. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Peninggalan peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk fisik (bangunan-bangunan , sarana-sarana umum, dan sebagainya) dan nonfisik (intelektual dan ilmu pengetahuan). Dibawah ini akan dijabarkan beberapa peninggalan yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Perkembangan bangunan berupa fisik
Pada aspek pembangunan fisik banyak di bangun jalan-jalan dan pasar. Bidang pertanian juga dibangun, irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat Andalusia yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, saluran tersier, dan jembatan-jembatan air yang didirikan. Beberapa kota dibangun, diantaranya kota-kota terkenal sebagai berikut :
a. Koredova
Kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierre de Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelum spanyol ditaklukan oleh tentara islam tahu 117 M, kordova adalah ibu kota kerajaan Kristen Visigoth, sebelum pindah ke Toledo. Pada tahun 756 M, kota ini menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, setelah Bani Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas tahun 750 M. Sebagai ibu kota pemerintahan, koredova di masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak bangunan baru yang didirikan seperti istana dan masjid-masjid serta sebuah jembatan dengan gaya arsitektur islam yang mempunyai 16 lengkungan dengan gaya romawi, menghubungkan kordova dengan daerah pinggiran di seberang sungai. Pada zaman pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, kordova menjadi puasat ilmu pengetahuan. Di kota itu berdiri Universitas kordova, banyak ilmuwan dari dunia islam bagian timur tertarik untuk mengajar di Universitas ini.
b. Granada
Kota granada terletak ditepi sungai genil di kaki gunung Sierra Nevada, berdekatan dengan pantai laut Mediterania ( laut tengah ). Pada abad ke-12, Granada menjadi kota terbesar kelima di Spanyol. Kota ini di kelilingi oleh tembok. Struktur penduduknya terdiri atas campuran dari berbagai bangsa terutama Arab, Barbar, dan Spanyol yang menganut tiga agama besar yaitu islam, Kristen, dan Yahudi. Sejak abad ke-13, Granada diperintah oleh Dinasti Nasrid selama kurang lebih 250 tahun. Pada masa itulah dibangun sebuah istana indah dan megah yang terkenal dengan nama istana Al-Hambra, yang berrti merah. Granada terkenal dengan tembok dan 20 menara yang mengitarinya. Pada masa pemerintahan Muhamad ( 1354-1391 M ), Granada mencapai puncak kejayaanya, baik dalam arsitektur maupun bidang politik.
2. Perkembangan nonfisik
a. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang politik
Kemajuan islam di Andalusia sangat ditentukan oleh adanya penguasapenguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatankekuatan umat islam, seperti abd al-Rahmanal-Dakhil, abd al-Rahman alWasith, abd al-Rahman al-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainya yang memelopori kegitan-kegiatan ilmiah. Toleransi beragama ditegakan oleh para penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga mereka ikut berpartisipasi mewujudkan peradaban Arab islam di Andalusia. Untuk orang Kristen dan yahudi disediakan hakim khusus untuk menangani masalah-masalah sesuai dengan agama masing-masing. Hal ini menunjukan bahwa meskipun umat islam terpecah dalam beberapa kesatuan politik tetapi mereka dapat bekerjasama dan menyumbangkan kelebihanya masing-masing.
b. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang ilmu pengetahuan
Dalam masa lebih dari tujuh tahun abad kekuasaan Bani Umayyah, umat islam telah mencapai kejayaan yang luar biasa sehingga membawa dampak terhadap kemajuan di belahan dunia lainya. Kemajuan-kemajuan tersebut sebagai berikut :
1. Kemajuan intelektual
Andalusia adalah negeri yang subur. Kesuburanya itu mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada giliranya banyak menghasilkan pemikir. Masyarakat Andalusia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang Andalusia yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada pengusaha Islam untuk dijadikan tentara bayaran ), dll. Semua komunitas itu, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Andalusia.
2. Kemajuan dibidang filsafat
Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentengan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12 M. Minat, terhadap ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn abd al-Rahman ( 832-886 ).
a) Kemajuan dalam bidang agama islam, misalnya :
· Ilmu qiraat;
· Ilmu tafsir;
· Ilmu hadits;
· Ilmu nahwu dan syaraf;
· Ilmu tarikh.
b) Kemajuan bidang sains, yaitu :
· Ilmu kimia;
· Ilmu kedokteran;
· Ilmu bumi;
· Ilmu astronomi.
c) Bidang seni
Cabang-cabang seni yang berkembang pada masa Dinasti Umayyah adalah:
· Seni sastra;
· Seni lukis;
· Seni ukir;
· Seni pahat;
· Seni suara;
· Seni pidato;
· Seni insya (seni mengarang surat).
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abdu Manaf. Sebagai keturunan dari Abdu Manaf, Muawiyah memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad SAW. Dan masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang khalifah. Berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa Dinasti ini yakni dalam bidang administrasi. Serta peninggalan peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk fisik (bangunan-bangunan , sarana-sarana umum, dan sebagainya) dan nonfisik (intelektual dan ilmu pengetahuan).
B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada khususnya serta khalayak ramai pada umumnya. Kritik dan saran penulis harapkan demi terwujudnya makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, Mahsur. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung : Erlangga.
Auladi, Diaz Nur Rizqi, dkk. 2017. “Peradaban Islam Pada Dinasti Umayah”. Semarang: Makalah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Walisongo.
Ibrahim, Tatang. 2008. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung : Cv. Armico.
Nizar, Samsul. 2009. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Prenada Media Group.
Syalabi, Ahmad. 1982. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2. Jakarta : Pustaka al-Husna.
Saran kami apabila akan digunakan untuk kepentigan karya ilmiah Anda, jadikan artikel ini sebagai referensi saja. Jangan sepenuhnya menyalin tanpa dipelajari terlebih dahulu. Lakukan beberapa perubahan di dalamnya seperti; perbaikan kekeliruan pada huruf, periksa kembali konten dan perbaiki apabila ada yang tidak sesuai dengan kaidahnya, sempurnakan konten pada karya Anda dengan menggabung beberapa sumber lain yang terkait.
Semoga bermanfaat dan menjadi berkah.