Metodologi Studi Islam: Tanya Jawab Seputar Studi Islam dengan Pendekatan Normativitas dan Historisitas
Islam sengaja dihadirkan oleh Allah Assalam kepada manusia supaya mereka hidup dalam tatanan masyarakat yang Islami. Fungsinya adalah sebagai jalan bagi manusia untuk menuju kepada “Daar As-Salaam” (QS. 10:25). Jadi sudah merupakan hal yang mutlak bahwa Islam akan selalu berdialog dengan dinamika kehidupan masyarakatnya.
TANYA JAWAB
Yogi Triswandani
3/24/20243 min baca
Studi Islam : Pendekatan Normativitas dan Historisitas
From the beginning of its revelation, Islam was not a religion that was revealed in a vacuum. It was revealed in a culturally rich region, Arabia. In the course of its subsequent history, Islam has also been directly involved in the struggle; always in dialog with the dynamics of the lives of its people. For this reason, the history of Islamic thought tradition is always colored by various efforts of continuous renewal and refreshment. This is because problems of space and time until the diversity of cognition, actualization and social praxis emerges as a consequence when Islam has experienced a dialogical process with the society that is the setting.
Islam is a religion of revelation that demands authenticity and should not be distorted. However, in its function as a way of life, it is always faced with the progressivity of human life problems that can accommodate the changes that occur. Muhammad Iqbal "the prophet of Islam seems to stand between the ancient and the modern world. In so far as the source of his revelation is concerned he belongs to the ancient world, in fo far as the spirit of his revelation is concerned he belongs to the world". In this context, there are two approaches in Islamic studies; the normative approach and the historical approach, each of which has different implications. The normative approach, which still focuses on respecting normative values and sacralizing the text. The implication is that the understanding of Islam becomes very legal-formal and rigid. Islamic scholarship becomes repetitive and involutive, which is often paradoxical to human problems. Meanwhile, the historical approach focuses more on the substantial meaning behind religious symbols and texts.
1. Berikan pendapat anda tentang pernyataan diatas, kemudian berikan kesimpulannya?
Islam sengaja dihadirkan oleh Allah Assalam kepada manusia supaya mereka hidup dalam tatanan masyarakat yang Islami. Fungsinya adalah sebagai jalan bagi manusia untuk menuju kepada “Daar As-Salaam” (QS. 10:25). Jadi sudah merupakan hal yang mutlak bahwa Islam akan selalu berdialog dengan dinamika kehidupan masyarakatnya.
Saya tertarik untuk menginterpretasikan pernyataan ini; “Islam is a religion of revelation that demands authenticity and should not be distorted”. --Islam adalah agama wahyu yang menuntut keaslian dan tidak boleh diputarbalikkan--. Wahyu itu sudah lengkap paripurna dan bersifat tetap. Permasalahannya adalah kehidupan manusia yang justru selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman yang terkadang menjadi alasan untuk mengabaikan peran wahyu. Dari mana alasan itu muncul? Tentu dari beragamnya pemikiran manusia itu sendiri. Inilah uniknya manusia yang memiliki watak alamiah dasar, termasuk dalam hal ini adalah pemikiran.
Menyikapi implikasi legal-formal dan kaku dalam pemahaman Islam, lagi-lagi ini sumbernya dari pemikiran-pemikiran juga. Pemikiran kita yang menganggap demikian. Padahal sangat mungkin dan pasti, Islam dengan wahyunya itu akan cocok dalam setiap keadaan dan zaman apapun dimanapun. Hal ini karena Allah lah yang mencipta, mengurus, mengatur, menetapkan segala sesuatu. Dunia dan seisinya milik Allah, mengapa manusia tidak tunduk patuh, taat, percaya sepenuh hati kepada-Nya? (QS. 10:31).
Kesimpulannya, barangkali sebagai penyeimbang antara ketetapan wahyu dengan perubahan kehidupan ini, atas izin-Nya Allah tanamkan ke-IMAN-an kedalam hati manusia, yang dengan iman itu manusia akan mengikuti wahyu dalam menjalani kehidupannya (QS. 24:51). Upaya kita adalah senantiasalah berusaha untuk berpegang teguh terhadap apa yang telah Allah wahyukan, sesungguhnya jika demikian maka kita berada diatas jalan keselamatan (QS. 43:43).
Wallahu A’lam.
2. Berikan contoh yang relevan yang dipahami oleh anda tentang hal tersebut.
Dalam hal pemerintahan, yang saya kira efeknya itu menjalar ke seluruh komponen kehidupan masyarakat. Saat ini, dengan dalih perkembangan zaman, kemajuan teknologi, dan sebagainya, banyak pihak yang menganggap bahwa Islam sudah tidak cocok diterapkan dalam sistem pemerintahan. Banyak oknum mulai dari elit lokal sampai global yang berprinsip pemahaman seperti tersebut.
Di lain pihak ternyata banyak pula masyarakat perorangan ataupun golongan yang menginginkan kembalinya sistem Islam sebagai suatu jalan hidup baik di lingkungan pribadi, keluarga, pemerintahan, hingga universal.
Jawaban di atas bukan hasil kecerdasan buatan, melainkan murni hasil pencarian manual dari berbagai sumber tertera atau di platform digital. Benar atau tidaknya, diluar tanggungjawab penulis. Saran kami, jadikan artikel ini sebagai referensi saja. Jangan sepenuhnya menyalin tanpa dipelajari terlebih dahulu. Lakukan beberapa perubahan di dalamnya seperti; perbaikan kekeliruan pada huruf, periksa kembali konten dan perbaiki apabila ada yang tidak sesuai dengan kaidahnya, sempurnakan konten pada karya Anda dengan menggabung beberapa sumber lain yang terkait.
Semoga bermanfaat dan menjadi berkah.