Bahasa Indonesia: Tanya Jawab Seputar Kaidah Kerangka Karangan
Beberapa pertanyaan dan jawaban seputar kaidah kerangka karangan yang bisa menjadi rujukan pembelajaran. Tetaplah bersama situs web kami!
TANYA JAWAB
Yogi Triswandani
12/1/20233 min baca
Tanya:
Bagaimana cara membuat kerangka karangan yang baik?
Jawab:
Ada tiga tahap penyusunan kerangka yang dapat dijadikan pedoman yaitu:
1. Curah ide atau inventarisasi ide, maksudnya semua ide yang berkaitan ditulis tanpa penyaringan secara cermat.
2. Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang ditulis dikoreksi ditambah, dikurang, diganti, dsb. sesuai dengan ide baru yang lebih baik.
3. Pengelompokan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut jenis dan tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, subpasal dst.
Untuk memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang baik dan teratur biasanya digunakan beberapa tipe susunan, yaitu tipe pola alamiah dan pola logis.
Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam, didasarkan pada ketiga atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu:
✓ Urutan waktu atau urutan kronologis.
✓ Urutan ruang (sposial).
✓ Topik yang ada.
Pola Logis
Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis. Macam-macam, urutan logis yang dikenal adalah:
✓ Urutan klimaks dan anti klimaks.
✓ Urutan kausal.
✓ Urutan pemisahan masalah.
✓ Urutan umum – khusus.
✓ Urutan familitas.
✓ Urutan akseptabilitas.
Tanya:
Bagaimana contoh penulisan topik ganda?
Jawab:
Mengutip jawaban dari https://brainly.co.id/tugas/18400179 , topik ada dua jenis, yaitu topik kalimat dan topik wacana. Topik kalimat biasanya yang membedakan subjek sebagai topik dan predikat sebagai komen. Misal: “Adi berlari”. Adi sebagai topik (subjek), berlari sebagai komen (predikat).
Topik wacana adalah proposisi yang menjadi bahan utama pembicaraan atau percakapan. Dalam suatu dialog, pembicara dapat berbicara tentang satu topik tertentu, atau dua topik yang berbeda. Satu topik yang dibagi dan dibicarakan oleh dua atau banyak pembicara disebut sebagai “topik Tunggal”. Topik bisa berubah bila masing-masing pembicara menceritakan pengalamannya. Dalam konteks seperti ini, akan muncul “topik ganda”. Misal:
Ade: Kemarin saya ke Parangtritis. Indah tapi panas!
Joko: Saya juga pergi. Tapi ke Pangandaran.
Ade: Parangtritis ramai sekali.
Joko: Pangandaran,apalagi. Luar biasa. Penuh orang!
Pada percakapan diatas topik besarnya adalah ‘rekreasi’. Namun,masing-masing pembicara saling berbagi cerita dan pengalaman sendiri-sendiri. Hal inilah yang menyebabkan percakapan mereka tetap berjalan lancar dan koheren.
Namun berbeda halnya dengan penulisan topik ganda yang dimaksud dalam soal kedua ini. Saya menginterpretasikan bahwa topik ganda yang dimaksud adalah adanya gagasan utama yang tumpang tindih dalam satu karangan. Kita perlu menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih. Hal inilah yang menjadi tujuan dari pembuatan kerangka karangan.
Dalam modul pembelajaran dijelaskan bahwa tujuan dari pembuatan outline atau kerangka karangan adalah agar kita dapat membuat kerangka karangan yang baik, benar dan logis, kita dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana yang termasuk gagasan tambahan dan kita juga menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
Tanya:
Jelaskan secara rinci manfaat dari penulisan kerangka karangan!
Jawab:
Manfaat dari penulisan kerangka karangan:
a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
b. Untuk menyusun karangan secara teratur.
c. Memudahkan penulis untuk menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
d. Menghindari penulisan topik ganda (dua kali atau lebih).
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Tanya:
Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat dalam mengembangkan kerangka karangan!
Jawab:
Syarat-syarat penulisan kerangka karangan:
a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang khas atau unik, kemudian tentukan tujuan yang jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
b. Tiap unsur dalam kerangka karanga hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka gagasan tersebut harus dirinci supaya dapat terlihat perbedaanya.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga idea tau pikiran yang dimaksud dapat tergambar secara jelas.
d. Harus mempergunakan pasangan simbul yang konsisten.
Tanya:
Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam mengembangkan kerangka karangan!
Jawab:
Langkah-langkah untuk menyusun kerangka karangan:
a. Rumusan Tema/masalah yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan dicapai melalu topik tersebut. Tema yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan haruslah berbentuk tesis atau pengungkapan maksud.
b. Langkah yang kedua adalah melakukan inventarisasi atau mengumpulkan topik-topik bawahannya yang dianggap merupakan perincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi.
c. Langkah yang ketiga adalah penulis berusaha mengadakan evaluasi pada semua topik yang telah dicatat pada langkah kedua diatas.
d. Untuk mendapatkan kerangka karangan yang sangat rinci maka langkah kedua dan ketiga hendaknya dilakukan berulang-ulang untuk menyusun topik yang lebih rendah tingkatannya.
e. Apabila semuanya sudah dilaksanakan, maka ada satu langkah terakhir yang harus dilakukan, yaitu menentukan pola susunan yang paling sesuai untuk mengurutkan semua rincian dari tesis yang telah diperoleh dengan menggunakan semua langkah diatas.
Referensi:
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia PJJ PAI FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon Modul 5 dan 6.
Jawaban di atas bukan hasil kecerdasan buatan, melainkan murni hasil pencarian manual dari berbagai sumber tertera atau di platform digital. Benar atau tidaknya, diluar tanggungjawab penulis. Saran kami, jadikan artikel ini sebagai referensi saja. Jangan sepenuhnya menyalin tanpa dipelajari terlebih dahulu. Lakukan beberapa perubahan di dalamnya seperti; perbaikan kekeliruan pada huruf, periksa kembali konten dan perbaiki apabila ada yang tidak sesuai dengan kaidahnya, sempurnakan konten pada karya Anda dengan menggabung beberapa sumber lain yang terkait.
Semoga bermanfaat dan menjadi berkah.