Bahasa Indonesia: Tanya Jawab seputar Diksi (Pilihan Kata)
Beberapa pertanyaan berikut jawabannya yang berkaitan dengan diksi atau pilihan kata dalam Bahasa Indonesia. Simak dan ikuti terus situs web kami!
TANYA JAWAB
Yogi Triswandani
10/19/20234 min baca
Tanya:
Apa yang dimaksud dengan diksi atau pilihan kata?
Jawab:
Diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam tulisan.
Pemilihan kata atau diksi ini penting untuk merangkai kata, kesesuaian dalam kalimat, serta memberikan ekspresi pada kalimat penulis.
Diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan. Setiap kalimat, paragraph, bahkan wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang dibentuk oleh diksi dapat membentuk kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari suatu tulisan, dan bahkan suasana.
Tanya:
Apa fungsi diksi dalam sebuah karangan ilmiah? Jelaskan!
Jawab:
Membantu pembaca dalam memahami pesan dari karangan ilmiah.
Pemilihan diksi yang tepat dan baik dalam sebuah karangan ilmiah dapat membuat pembaca lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui tulisannya, dimana pesan ini menjadi inti dari proses komunikasi yang terjalin.
Komunikasi yang efektif.
Pemilihan diksi dalam penulisan karangan ilmiah sangat penting agar tercipta suatu komunikasi yang efisien serta efektif. Dalam praktiknya, diksi dapat menimbulkan suatu gagasan yang tepat sekaligus juga kesalahpahaman bagi pembaca maupun pendengarnya.
Sebagai bentuk ekspresi.
Sesuai dengan pengertiannya, diksi berfungsi sebagai bentuk ekspresi yang hadir dalam gagasan penulis yang dapat dituangkan dalam tulisan maupun lisan. Penggunaan diksi yang selaras dan tepat dapat membantu membangun imajinasi dari para pembaca dan pendengar ketika membaca atau mendengarkan sebuah karangan ilmiah. Ekspresi merupakan istilah yang merujuk pada sesuatu untuk memperlihatkan perasaan seseorang. Mengekspresikan perasaan, tidak hanya dapat ditunjukan melalui mimik wajah saja tetapi juga melalui kata-kata dalam tulisan maupun ketika seseorang berbicara melalui pemilihan diksi yang tepat.
Hiburan.
Pemilihan diksi yang tepat dapat berfungsi sebagai hiburan bagi pembaca. Hal ini berkaitan dengan setiap pesan serta ekspresi yang dituangkan dalam sebuah karangan ilmiah. Hiburan merupakan segala sesuatu yang berbentuk kata, tempat, benda, atau bahkan perilaku yang dapat menjadi penghibur bagi pendengar, penonton maupun pembacanya. Pada umumnya, hiburan dapat berupa permainan, musik, opera, drama, video, film, atau bahkan karangan ilmiah.
Ringkasnya, beberapa fungsi diksi diantaranya adalah mencegah salah pemahaman atau penafsiran, menciptakan suasana yang tepat, serta membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat sesuai dengan suasana acara seperti resmi atau tidak resmi sehingga akan menyenangkan bagi para pembacanya.
Tanya:
Jelaskan makna denotatif dan konotatif dalam sebuah kata. Berikan contoh penggunaan keduanya dalam sebuah kalimat!
Jawab:
Makna denotatif
Diksi makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna objektif tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni. Diksi dengan makna denotatif memiliki beberapa ciri di antaranya adalah memiliki makna yang lugas, karena bersifat literal dan biasanya hasil dari observasi dari panca indra manusia seperti penciuman, pendengaran, penglihatan, perasaan, dan bahkan pengalaman fisik seseorang. Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna denotatif:
Jerawat dapat disebabkan oleh sebum yang menumpuk pada wajah.
Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan lainnya.
Bagus bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.
Makna konotatif
Diksi makna konotatif merupakan diksi, kata, maupun kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah makna kiasan yang berkaitan dengan nilai rasa. Diksi dengan jenis makna konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat tertentu. Meskipun begitu, makna dari diksi ini biasanya akan turut berubah seiring dengan perubahan norma serta nilai yang ada di masyarakat. Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna konotatif:
Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (Gugur dalam kalimat tersebut memiliki makna konotatif yaitu meninggal dunia.)
Tasya merupakan anak emas di kelas, karena ia berperilaku sangat baik dan rajin. (Anak emas dalam kalimat tersebut bermakna anak yang paling disayang.)
Setelah lulus kuliah, Abdul memilih untuk berprofesi sebagai kuli tinta. (Kuli tinta dapat diartikan sebagai penulis atau lebih spesifik sebagai wartawan dan bukan bermakna sebagai kuli yang sebenarnya.)
Tanya:
Sebutkan beberapa kata baku dan tidak baku yang sering Anda temukan penulisannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Jawab:
Baku:
Aktivitas
Apotek
Berpikir
Ekstrem
Embus
Familier
Fotokopi
Frustrasi
Guncang
Gerebek
Hierarki
Ideologi
Karier
Kedaluwarsa
Kiai
Nakhoda
Ramadan
Salat
Sekadar
Sirene
Teknik
Tidak Baku:
Aktifitas
Apotik
Berfikir
Ekstrim
Hembus
Familiar
Fotocopy
Frustasi
Goncang
Grebek
Hirarki
Idiologi
Karir
Kadaluwarsa
Kyai
Nahkoda
Ramadhan
Shalat, sholat
Sekedar
Sirine
Tehnik
Tanya:
Sebutkan apa saja kriteria pemilihan kata beserta contohnya dalam penggunaan penulisan ilmiah.
Jawab:
Kebenaran
Kata yang benar adalah kata yang mengikuti kaidah bahasa. Contoh:
Pimpinan wajib mendeliver visi dan misi kepada karyawan. (x)
Pimpinan wajib menyampaikan visi dan misi kepada karyawan. (√)
Penjelasan:
Secara morfologis bentukan kata harus sesuai kaidah bahasa Indonesia. Kata “deliver” pun tidak tepat jika ditambahi awalan me-.
Dalam topik ini membahas cara memilih kata yang tepat. (x)
Dalam topik ini dibahas cara memilih kata yang tepat. (√)
Topik ini membahas cara memilih kata yang tepat. (√)
Penjelasan:
Secara sintaksis atau penyusunan kalimat contoh (a) kehilangan subjeknya sehingga perlu dimunculkan subjek dengan mengubahnya menjadi kalimat (b) dan (c).
Kecermatan
Kata cermat adalah kata yang dalam konteks tertentu tidak rancu maknanya. Contoh:
Tujuan mata kuliah ini untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. (x)
Tujuan mata kuliah ini adalah meningkatkan keterampilan berbahasa. (√)
Mata kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. (√)
Penjelasan:
Unsur kalimat yang ada di belakang preposisi untuk berfungsi sebagai keterangan. Jika kalimat yang dipakai seperti kalimat (a), artinya kalimatnya tidak ada predikat. Sementara itu, syarat sebuah kalimat minimal terdiri atas subjek dan predikat.
Ketepatan
Kata yang tepat dapat dikenali berdasarkan distribusi atau kolokasinya dengan kata di kiri atau kanannya. Contoh:
Pak Bobi harus bekerja keras supaya membahagiakan keluarganya. (x)
Pak Bobi harus bekerja keras supaya keluarganya bahagia. (√)
Pak Bobi harus bekerja keras untuk membahagiakan keluarganya. (√)
Penjelasan:
Konjungsi “supaya” tepatnya diikuti oleh klausa (keluarganya bahagia) bukan frasa verbal (membahagiakan …). Frasa verbal tepatnya didahului oleh preposisi “untuk”.
Kelaziman
Kata lazim adalah kata yang penggunaannya sudah diterima oleh umum.
Keserasian
Kata serasi adalah kata yang memiliki hubungan makna dengan kata lainnya dalam konteks tertentu. Contoh:
Dia menjawab pertanyaan itu dengan ilmiah. (x)
Dia menjawab pertanyaan itu secara ilmiah. (√)
Penjelasan:
Dilihat dari hubungan maknanya, preposisi ”secara” lebih serasi digunakan daripada preposisi “dengan”.
Referensi:
Jawaban di atas bukan hasil kecerdasan buatan, melainkan murni hasil pencarian manual dari berbagai sumber di platform digital. Benar atau tidaknya, diluar tanggungjawab penulis. Saran kami, jadikan artikel ini sebagai referensi saja. Jangan sepenuhnya menyalin tanpa dipelajari terlebih dahulu. Lakukan beberapa perubahan di dalamnya seperti; perbaikan kekeliruan pada huruf, periksa kembali konten dan perbaiki apabila ada yang tidak sesuai dengan kaidahnya, sempurnakan konten pada karya Anda dengan menggabung beberapa sumber lain yang terkait.
Semoga bermanfaat dan menjadi berkah.