Bahasa Indonesia: Simpulan tentang Paragraf

Paragraf atau alinea adalah sebuah satuan pikiran yang membahas satu gagasan melalui sebuah rangkaian kalimat yang saling berhubungan. Selengkapnya, tetaplah bersama situs web kami!

KULIAH

Yogi Triswandani

11/19/20233 min baca

Simpulan keseluruhan terkait bab “PARAGRAF”.

Paragraf atau alinea adalah sebuah satuan pikiran yang membahas satu gagasan melalui sebuah rangkaian kalimat yang saling berhubungan. Tulisan dikategorikan sebagai paragraf jika sekumpulan kalimatnya terdiri atas satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas, yang mana antara satu kalimat dengan kalimat yang lain haruslah berhubungan (koheren/padu). Kalimat topik adalah kalimat yang mengandung gagasan utama. Kalimat-kalimat lainnya berfungsi sebagai kalimat penjelas.

Dari pengertian paragraf tersebut dapat dikatakan bahwa untuk menyusun suatu paragraf yang baik perlu memenuhi syarat-syarat diantaranya adalah setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran atau gagasan utama, harus memiliki kesatuan (kohesi), dan kesinambungan (koherensi). Kohesi merupakan istilah yang digunakan dalam wacana yang membahas hubungan antarunsur dalam kalimat (paragraf/alinea/wacana). Koherensi adalah kepaduan hubungan maknawi antarbagian dalam wacana. Kekohesifan ditandai oleh alat wacana yang berupa repetisi atau pengulangan. Kekohesifan tersebut selanjutnya akan mendukung terbentuknya kekoherenan.

Paragraf terdiri dari tiga struktur, pertama alinea pembuka, yaitu alinea yang diletakkan pada awal tulisan (setelah judul). Kedua alinea tubuh, yaitu uraian dari gagasan utama yang terdapat di dalam alinea pembuka ke dalam alinea-alinea berikutnya (alinea tubuh). Dan ketiga alinea penutup, yaitu yang biasanya terletak pada alinea akhir bagian simpulan.

Berdasarkan pola penalarannya, jenis paragraf dibedakan menjadi paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif- induktif (campuran), paragraf ineratif, dan paragraf dengan ide pokok menyebar. Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama. Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir, dengan ciri-ciri diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasan utama, kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa- peristiwa khusus tersebut. Paragraf deduktif- induktif (campuran) adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraph, namun bukan berarti gagasan utamanya ada dua. Paragraf ineratif, yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraph. Paragraf dengan ide pokok menyebar yaitu pola pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

Adapun berdasarkan gaya ekspresi/pengungkapannya, jenis paragraf dibedakan atas paragraf narasi, paragraf deskripsi, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi, dan paragraf persuasi. Paragraf narasi merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan menceritakan atau mengisahkan rangkaian kejadian atau peristiwa, baik peristiwa nyata maupun rekaan atau pengalaman hidup berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa tersebut. Paragraf deskripsi, merupakan paragraf yang isinya menggambarkan suatu objek atau suatu keadaan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra. Paragraf eksposisi, adalah paragraf yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf argumentasi, bertujuan untuk membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Paragraf Persuasi, adalah paragraf yang berisi ajakan.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk pengembangan paragraf, di antaranya adalah kronologi, ilustrasi, definisi, analogi, pembandingan dan pengontrasan, sebab-akibat, pembatas satu per satu contoh, repetisi, kombinasi, dan generalisasi. Pengembangan paragraf secara kronologi atau alamiah disusun menurut susunan waktu, pengembangan paragraf dengan ilustrasi digunakan dalam paragraf paparan (ekspositoris) untuk menyajikan suatu gambaran umum atau khusus tentang suatu prinsip atau konsep yang dianggap belum dapat dipahami oleh pembaca, pengembangan paragraf secara definisi digunakan apabila seorang penulis bermaksud menjelaskan suatu istilah yang mengandung suatu konsep dengan tujuan agar pembaca memperoleh pengertian yang jelas dan mapan mengenai hal itu, dan pengembangan paragraf secara analogi merupakan pengembangan paragraf dengan ilustrasi yang khusus.

Pembandingan dan pengontrasan atau pertentangan merupakan suatu cara yang digunakan pengarang untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Dalam pengembangan sebab-akibat, suatu paragraf mungkin berupa satu sebab dengan banyak akibat atau banyak sebab dengan satu akibat. Pengembangan paragraf melalui pembatas satu per satu contoh digunakan untuk memberikan penjelasan kepada pembaca karena gagasan utama kalimat topik masih dianggap terlalu umum sifatnya. Pengembangan paragraf dengan pengulangan/repetisi sering digunakan untuk mengingatkan kembali pada pokok gagasan dan menguatkan pokok bahasannya.Pengembangan paragraf secara kombinasi dapat dilakukan dengan mengombinasikan beberapa metode pengembangan, dan pola pengembangan generalisasi dilakukan berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan umum mengenai semua atau sebagian dari gejala-gejala serupa.

Saran kami apabila akan digunakan untuk kepentigan karya ilmiah Anda, jadikan artikel ini sebagai referensi saja. Jangan sepenuhnya menyalin tanpa dipelajari terlebih dahulu. Lakukan beberapa perubahan di dalamnya seperti; perbaikan kekeliruan pada huruf, periksa kembali konten dan perbaiki apabila ada yang tidak sesuai dengan kaidahnya, sempurnakan konten pada karya Anda dengan menggabung beberapa sumber lain yang terkait.

Semoga bermanfaat dan menjadi berkah.