Bahasa Indonesia: Rangkuman Materi Pengertian Huruf, Kata, dan Kalimat
Berikut ini adalah rangkuman materi Bahasa Indonesia tentang huruf, kata dan kalimat. Simak dan tetaplah bersama kami!
KULIAH
Yogi Triswandani
1/9/20243 min baca
Pengertian Huruf, Kata, dan Kalimat.
A. HURUF
Huruf adalah sebuah grafem dari suatu sistem tulisan, misalnya alfabet Yunani dan aksara yang diturunkannya. Dalam suatu huruf terkandung suatu fonem, dan fonem tersebut membentuk suatu bunyi dari bahasa yang dituturkannya. Setiap aksara memiliki huruf dengan nilai bunyi yang berbeda-beda. Dalam aksara jenis alfabet, abjad, dan abugida, biasanya suatu huruf melambangkan suatu fonem atau bunyi. Berbeda dengan logogram atau ideogram, yang hurufnya mewakili ungkapan atau makna suatu lambang, misalnya aksara Tionghoa. Dalam aksara jenis silabis atau aksara suku kata, suatu huruf melambangkan suatu suku kata, contohnya adalah Hiragana dan Katakana yang digunakan di Jepang. Beberapa aksara, misalnya alfabet Yunani dan keturunannya, memiliki varian dari satu huruf yang sama, disebut dengan istilah huruf besar dan huruf kecil. Huruf besar biasanya dipakai di awal kata, sedangkan huruf kecil ditulis setelahnya.
Dalam Bahasa Indonesia huruf terbagi menjadi 4 jenis yaitu :
• Huruf vokal
• Huruf abjad
• Huruf konsonan
• Huruf diftong
B. KATA.
Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
1. Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
2. Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis, misalnya baca, lari.
• Verba transitif (membunuh),
• Verba kerja intransitif (meninggal),
• Pelengkap (berumah)
3. Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras, cepat.
4. Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan kata benda, misalnya sekarang, agak.
5. Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu.
• Orang pertama (kami),
• Orang kedua (engkau),
• Orang ketiga (mereka),
• Kata ganti kepunyaan (-nya),
• Kata ganti penunjuk (ini, itu)
6. Numeralia (kata bilangan); kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
• Angka kardinal (duabelas),
• Angka ordinal (keduabelas) vf
7. Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok:
• preposisi (kata depan) (contoh: dari),
• konjungsi (kata sambung) – Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat (karena),
• artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) – Umum dalam bahasa Eropa (misalnya the),
• interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah), dan
• partikel.
C. KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
1. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
Jenis Konjungsi
penggabungan (dan)
penguatan/Penegasan (bahkan)
pemilihan (atau)
berlawanan (sedangkan)
urutan waktu (kemudian, lalu, lantas)
Contoh:
a) Lisa pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
b) Gio berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
• Lisa pergi ke pasar sedangkan Fadilah berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
• Fadilah berangkat ke bengkel sedangkan Lisa pergi ke pasar. (kalimat majemuk)
2. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Jenis Konjungsi
syarat; jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
tujuan; agar, supaya, biar
perlawanan (konsesif); walaupun, kendati(pun), biarpun
penyebaban; sebab, karena, oleh karena
pengakibatan; maka, sehingga
cara; dengan, tanpa
alat; dengan, tanpa
perbandingan; seperti, bagaikan, alih-alih
penjelasan; bahwa
kenyataan; padahal
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni:
Contoh:
1. Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
2. Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
• Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
• Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
Saran kami apabila akan digunakan untuk kepentigan karya ilmiah Anda, jadikan artikel ini sebagai referensi saja. Jangan sepenuhnya menyalin tanpa dipelajari terlebih dahulu. Lakukan beberapa perubahan di dalamnya seperti; perbaikan kekeliruan pada huruf, periksa kembali konten dan perbaiki apabila ada yang tidak sesuai dengan kaidahnya, sempurnakan konten pada karya Anda dengan menggabung beberapa sumber lain yang terkait.
Semoga bermanfaat dan menjadi berkah.