Bahasa Indonesia: Rangkuman Materi Pengertian dan Ciri Kalimat Efektif
Berikut ini adalah rangkuman materi Bahasa Indonesia tentang pengertian dan ciri kalimat efektif. Simak dan tetaplah bersama kami!
KULIAH
Yogi Triswandani
1/9/20243 min baca
Pengertian dan Ciri Kalimat Efektif.
Pengertian Kalimat Efektif
Dikutip dari Buku Terampil Menulis Paragraf karya Asul Wiyanto, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan atau informasi secara singkat dan lengkap.
Meski singkat dalam penggunaan kata, kalimat efektif harus mencakup semua informasi yang lengkap dan mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar.
Kaidah bahasa ini mencakup unsur gramatikal, sintaksis, serta memenuhi syarat-syarat komunikasi. Dengan begitu, informasi yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif tak hanya digunakan dalam ragam bahasa tulis resmi seperti karya ilmiah skripsi, makalah, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sejenisnya.
Akan tetapi, kalimat efektif juga digunakan dalam bahasa lisan saat sedang berbicara atau mengobrol.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif dan Contohnya
Setiap kalimat pasti memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dari jenis kalimat lain. Hal tersebut berlaku pada kalimat efektif. Ciri-ciri kalimat efektif sebagai berikut:
1. Kesatuan
Kesatuan berarti keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan, sehingga kesatuan ini menjadi padu dan serasi.
Contoh kalimat 1:
Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)
Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat. (Benar)
Dalam kalimat tersebut subjek dan predikatnya tidak jelas, sehingga kalimat tersebut bukan termasuk kalimat yang efektif.
Contoh kalimat 2:
Perbaikan jalan itu kami dibantu oleh warga Desa Suka Makmur. (Salah)
Dalam memperbaiki jalan itu, kami dibantu warga Desa Suka Makmur. (Benar)
Dalam kalimat tersebut terdapat subjek ganda, sehingga terjadi penumpukan pada satu kalimat.
Hal ini tentu bukan kalimat efektif, mengingat hal tersebut merupakan pemborosan kata yang dapat menimbulkan kesalahan tafsir.
2. Kepaduan (koherensi)
Maksud koherensi terjadi pada hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.
Kepaduan sendiri merupakan syarat dari kalimat efektif sehingga diharapkan setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.
Contoh kalimat:
Amir mengotori halaman rumahnya terus ia membersihkannya. (Salah)
Amir mengotori halaman rumahnya, lalu ia membersihkannya kembali. (Benar)
Kalimat yang padu berarti kalimat menggunakan kata depan, kata ganti, maupun kata hubung yang tepat sehingga akan menghasilkan kalimat yang efektif.
3. Kesejajaran (Paralel)
Kesejajaran (paralel) adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam suatu kalimat tertentu.
Artinya, bentuk pertamanya adalah nomina, lalu bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Hal yang sama berlaku pada kalimat verba.
Contoh kalimat:
Kesejajaran bentuk:
Kegiatan itu meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku.
Kegiatan itu meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan peminjaman buku.
Kesejajaran makna:
Dia berpukul-pukulan >> menjadi >> Mereka saling memukul.
Maksud dari kesejajaran adalah kesamaan bentuk dan makna dari dua kalimat. Perhatikan apakah kedua kalimat tersebut memiliki arti yang sama.
4. Ketepatan
Maksud ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan dalam pembentukan suatu kalimat sehingga terciptalah pengertian yang pasti.
Contoh kalimat:
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sehingga petang. (Salah)
Karyawan teladan itu tekun bekerja dari pagi hingga petang. (Benar)
Kalimat tersebut menggunakan kata hubung yang salah, yaitu "sehingga". Kalimat yang benar disambung dengan kata hubung "hingga" untuk menjelaskan perubahan waktu.
5. Kevariasian
Kevariasian adalah kalimat efektif yang menunjukkan penggunaan kalimat yang tidak monoton.
Kalimat yang digunakan sebaiknya bervariasi dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, penggunaan panjang-pendek kalimat dan penggantian unsur yang menentukan keefektifan kalimat.
Contoh kalimat:
Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua.
Perhatian dan kasih sayang orang tua dibutuhkan oleh anak.
Dibutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepada anaknya.
Dalam membuat variasi kalimat, yang terpenting adalah arti kalimat tidak berubah. Peletakan subjek maupun objek bisa jadi tidak masalah asalkan arti dan tujuan kalimat tersampaikan dengan tepat.
6. Kehematan
Kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir sehingga tidak ada penjamakan kata dan pengulangan subjek.
Contoh kalimat:
Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar di kampus seharian dari pagi sampai sore. (Salah)
Saya melihat sendiri, mahasiswa itu belajar seharian. (Benar)
Penghematan kata dapat membantu struktur kalimat lebih baik dan pembaca lebih mudah memahami maksud kalimat.
7. Kelogisan
Kelogisan adalah ide kalimat yang dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat:
Untuk menyingkat waktu, marilah...
Untuk menghemat waktu, marilah....
Kedua kalimat tersebut memang memiliki arti yang mirip tetapi dari tingkat kelogisannya, kalimat kedua yang lebih logis.
Kesimpulannya, kalimat efektif adalah satuan bahasa yang lengkap dan sesuai kaidah.
Penggunaan kalimat efektif dapat memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahami arti atau maksud dari kalimat.
Saran kami apabila akan digunakan untuk kepentigan karya ilmiah Anda, jadikan artikel ini sebagai referensi saja. Jangan sepenuhnya menyalin tanpa dipelajari terlebih dahulu. Lakukan beberapa perubahan di dalamnya seperti; perbaikan kekeliruan pada huruf, periksa kembali konten dan perbaiki apabila ada yang tidak sesuai dengan kaidahnya, sempurnakan konten pada karya Anda dengan menggabung beberapa sumber lain yang terkait.
Semoga bermanfaat dan menjadi berkah.